My Diary.
to Share my Life Events

5 Cara Meningkatkan Brand Awareness dengan Hemat

Image result for Meningkatkan Brand Awareness

jasa pembuatan website di jakarta timur - Para marketers tentu sudah tidak asing lagi sama rencana classic AIDA : Awareness, Interest, Desire, dan Action. Pada intinya, AIDA adalah posisi bagaimana seorang juga akan beli product.

Awareness yaitu usaha buat beberapa calon customer mengetahui atau mengingat sebuah brand. Oleh karenanya, langkah awal yang perlu dilakukan brand baru yaitu tingkatkan brand awareness.

Setelah brand di kenal, maka juga akan muncul “interest” (hasrat) dari calon customer untuk mencari tahu lebih dalam hal product brand itu. Step setelah itu yaitu “desire” yang bermakna si calon customer mulai tertarik untuk beli. Dan paling akhir yaitu “action” yang berarti si calon customer beli product dari brand yang berkaitan.

Nah, untuk kamu yang tengah meniti bisnis pribadi, penting untuk menyebarkan nama brand-mu bak virus. Tapi kerapkali, misi ini kepentok sama yang namanya bujet. Walau sebenarnya, yang namanya bisnis baru, tentu belum juga miliki pemasukan yang stabil.

Jadi bagaimana sich langkahnya membuat brand awareness dengan irit agar brand barumu di kenal orang? Mari kita simak disini.

1. Buat tagline provokatif, berbobot, dan miliki nilai “human interest”

Janganlah dianggap remeh yang namanya “tagline” atau slogan brand-mu. Tagline yang sembarangan malah dapat mencederai reputasi brand.

Slogan seperti punya Nike “Just do it, ” Honda “Satu Hati (One Heart), ” atau barangkali tagline-nya OLX “Bekas jadi Barokah. ” Semua simpel, bukan? Tapi miliki arti yang dalam dan membekas di hati customer.

Pilih slogan brand yang sederhana, tapi “berbicara” dan dekat dengan sehari-harinya pemakai. Slogan yang terlalu panjang dan repot, malah dapat susah diingat dan jadi kurang nempel di kepala customer.

2. Kerjakan co-branding

Brand-mu mungkin masih tetap baru dan belum juga banyak yang tahu. Mengapa tidak kerja sama juga dengan brand besar untuk mengerjakan moment atau kampanye dengan?

Paling tidak logo brandmu dapat nebeng di beberapa materi promosi brand besar yang bekerja bersama denganmu. Bila brand besar itu miliki jatah iklan di beberapa media, anda pun dapat memakai peluang itu. Mungkin dapat harga khusus untuk ngiklan.

Tetapi dalam co-branding, beberapa hal yang perlu di perhatikan. Satu diantaranya, brand yang ingin anda ajak bekerja bersama harus miliki profil customer yang sama juga dengan brand-mu.

Bila profil konsumennya saja telah lain, ya sama juga bohong. Bila brand-mu bergerak di industri fashion, janganlah kerja sama juga dengan perusahaan listrik dong. Jaka Sembung pakai kutek, tidak nyambung Jek!

Lihat juga : jasa pembuatan website di jakarta utara

3. Buat situs yang baik dengan penampilan dan konten

Tanpa ada situs, produkmu akan susah di kenal orang-orang. Saat ini, situs sering jadi jati diri dari brand, perusahaan, tubuh pemerintah, sampai tokoh orang-orang. Penampilan situs pasti harus menarik dan user-friendly. Dan janganlah lupa untuk sediakan beberapa content yang dapat mengedukasi orang-orang masalah produkmu.

Kerjakan up-date situs setiap saat anda mengadakan kampanye, promo, atau moment baru. Untuk berhubungan dengan pengunjung situs, siapkan juga aplikasi chat di situs yang dikelola oleh tim customer care. Perlihatkan bila anda perduli dengan yang dirasakan dan hasrat mereka.

4. Aktifkan media sosial

Apabila brand yang anda kelola berjenis B2C (business to customer), atau yang penjualannya segera ke customer, maka sosial media harus dipunyai. Karena sosial media ini sebagai fasilitas untuk brand untuk berkomunikasi dengan customer dengan segera.

Sosial media jumlahnya cukup banyak. Tetapi untuk brand baru, baiknya anda miliki account di Facebook, Instagram, dan Twitter. Buat tulisan dengan teratur untuk berkomunikasi dengan followers.

5. Pilih brand ambassador yang tepat

Pemakaian brand ambassador penting juga untuk mendongkrak brand awareness. Tetapi hal semacam ini harus dipikirkan beberapa masak.

Tidak jarang sebuah brand menunjuk satu artis untuk mempromosikan produknya. Seperti Yamaha menunjuk pelawak Komeng, Nissan dengan Darius Sinathrya dan Donna Agnesia, atau sepatu Nike dengan Christiano Ronaldo.

Pada dasarnya, maksud pada akhirnya yaitu ambil beberapa fans artis, atlet, atau tokoh-tokoh itu jadi customer. Oleh karenanya, sang artis diberi nama brand ambassador (duta dari brand yang berkaitan). Salah memilih brand ambassador terang dapat rugi. Bayar artis tidak murah, belum juga salah mengarah tujuan pasar dapat buat produkmu tidak laris.

Apabila memang artis terlalu mahal, anda dapat cobalah influencer atau tokoh-tokoh non-artis yang miliki banyak followers di sosial media. Terkecuali karena bujetnya lebih murah, mereka pun miliki kekuatan untuk menggiring opini.

5. Beriklan sesuai bujet

Banyak cara yang dapat anda aplikasikan untuk buat biaya iklan. Tetapi khusus untuk brand baru, cocokkan saja dengan kekuatan dan jangan sampai biaya iklan mencederai biaya operasional kantor atau yang beda.

Apabila anda mengambil keputusan beriklan di mass media, pastinya anda perlu dana yang besar. Belum juga harus jeli memilih mana media yang tepat, dan sesuai sama tujuan market produkmu. Beriklan melalui outdoor advertising, seperti billboard juga sama. Tetapi saat ini telah ada startup-startup yang siap menolong brand dalam pembuatan mobile branding dengan harga terjangkau.

Sebelumnya anda mengambil keputusan untuk beriklan di mass media atau outdoor, sebaiknya beriklan di sosial media seperti Facebook. Karena terkecuali lebih murah, anda dapat membidik iklanmu sesuai sama persyaratan calon customer yang anda sasar.

Usaha dalam mendongkrak brand awareness memanglah bukan masalah simpel, dan benar-benar sangat menantang. Tapi didunia ini tak ada yg tidak mungkin, Jadi bila ingin berupaya dan mengaplikasikan kiat marketing yang tepat dan cerdas, bukanlah tidak mungkin popularitas brand-mu dapat melesat walaupun hanya dengan modal tidak tebal.
SAFETY FOOTWEAR SAFETY FOOTWEAR Author

Popular Posts